Brand Positioning: Strategi Jitu Bangun Citra dan Kekuatan Bisnismu

by

Jonathan

09/09/2025

Brand Positioning: Strategi Jitu Bangun Citra dan Kekuatan Bisnismu

Di era persaingan bisnis yang makin ketat, punya produk bagus saja belum cukup. Kamu juga perlu memastikan brand-mu menancap kuat di benak konsumen.

Nah, di sinilah brand positioning berperan. Strategi ini bukan hanya soal logo atau tagline kece, tapi bagaimana brand-mu dipersepsikan oleh konsumen dibandingkan kompetitor.

Seperti yang pernah dikatakan Jeff Bezos (CEO Amazon): “Brand adalah apa yang orang katakan tentangmu saat kamu tidak ada di ruangan.” Artinya, brand positioning menentukan apakah bisnismu hanya “biasa saja” atau benar-benar menonjol.

Apa Itu Brand Positioning?

Brand positioning adalah strategi pemasaran untuk menanamkan nilai, makna, dan citra tertentu pada sebuah merek agar terlihat unik, relevan, dan lebih unggul di mata konsumen.

Tujuan akhirnya jelas: membuat konsumen memilih produkmu dibanding pesaing karena ada value lebih yang ditawarkan. Posisi brand yang kuat akan memudahkan orang untuk mengingat, mengenali, dan bahkan merekomendasikan bisnismu.

Menurut Philip Kotler & Kevin Keller, brand positioning adalah proses merancang penawaran dan citra perusahaan agar menempati “ruang khusus” di benak target pasar.

Jadi, bukan sekadar tampil beda, tapi tampil beda dengan alasan yang kuat dan bermakna.

Tujuan Brand Positioning

Kenapa sih brand positioning itu penting banget buat bisnis? Jawabannya simpel: karena tanpa positioning yang jelas, brand-mu akan tenggelam di antara ribuan kompetitor. Nah, berikut beberapa tujuan utamanya:

1. Membangun Identitas Unik

Setiap brand butuh identitas yang gampang dikenali. Dengan positioning yang tepat, brand-mu bisa langsung nyantol di kepala konsumen – entah lewat logo, warna khas, atau tagline yang memorable.

2. Menciptakan Koneksi Emosional

Konsumen sekarang nggak cuma beli produk, tapi juga beli experience dan nilai. Positioning membantu brand-mu terhubung secara emosional, sehingga pelanggan merasa lebih dekat.

Baca Juga:  6 Jenis E-Commerce yang Wajib Kamu Tahu untuk Kembangkan Bisnis

3. Fokus pada Target Pasar

Nggak semua orang harus jadi targetmu. Dengan positioning, strategi pemasaran jadi lebih tajam dan relevan karena disesuaikan dengan kebutuhan audiens spesifik.

4. Membedakan Diri dari Kompetitor

Di pasar yang penuh persaingan, konsumen butuh alasan jelas kenapa harus memilihmu, bukan yang lain. Brand positioning memberi nilai pembeda yang bikin brand-mu stand out.

5. Meningkatkan Loyalitas Konsumen

Brand yang konsisten dengan positioning-nya akan lebih mudah menciptakan pelanggan setia. Konsumen merasa yakin bahwa mereka bisa selalu mengandalkan produkmu.

Komponen Utama dalam Brand Positioning

Komponen Utama dalam Brand Positioning

Supaya positioning benar-benar kuat, ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan:

1. Brand Identity

Segala hal yang berhubungan dengan identitas visual dan verbal brand: nama, logo, slogan, warna, hingga desain. Ini wajah pertama yang dilihat konsumen.

2. Brand Image

Citra yang melekat di benak konsumen. Misalnya, apakah brand-mu dianggap premium, ramah, youthful, atau justru ekonomis?

3. Brand Personality

Layaknya manusia, brand juga punya “kepribadian.” Bisa elegan, humoris, enerjik, atau serius—yang penting selaras dengan target audiens.

4. Brand Equity

Nilai tambah yang bikin brand lebih dipercaya. Contohnya: kualitas produk konsisten, pelayanan ramah, atau reputasi yang sudah terbukti.

5. Brand Differentiation

Apa yang bikin brand-mu beda? Bisa dari inovasi produk, pelayanan ekstra, atau bahkan gaya komunikasi yang unik.

6. Brand Experience

Pengalaman yang dirasakan konsumen saat berinteraksi dengan brand, mulai dari beli produk, menggunakan layanan, sampai after-sales.

7. Brand Communication

Pesan yang kamu sampaikan lewat iklan, konten, media sosial, atau campaign. Konsistensi pesan ini penting banget biar audiens nggak bingung.

8. Brand Association

Hal-hal yang langsung teringat saat orang mendengar brand-mu. Contoh: “Nike = Just Do It” atau “kopi X = lifestyle anak muda.”

Baca Juga:  Ketahui Strategi Pemasaran Agar Bisnis Berjalan Sesuai Target

Faktor yang Mempengaruhi Brand Positioning

Menyusun strategi brand positioning bukan sekadar bikin tagline catchy atau logo kece. Ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar positioning benar-benar nyantol di benak konsumen:

1. Tujuan Merek

Apa sih misi besar dari brand-mu? Apakah ingin dikenal sebagai brand premium, ramah di kantong, atau ramah lingkungan? Tujuan inilah yang akan menentukan arah positioning.

2. Target Pasar

Kamu harus tahu siapa konsumen idealmu. Apa kebutuhan mereka? Bagaimana gaya hidup dan perilakunya? Tanpa memahami target pasar, strategi positioning bisa meleset jauh.

3. Nilai Tambah Produk

Apa yang bikin brand-mu beda dari kompetitor? Bisa dari kualitas, harga, inovasi, atau bahkan layanan after-sales. Nilai tambah ini harus jelas agar konsumen punya alasan memilih produkmu.

4. Tren Pasar & Kompetisi

Pasar selalu berubah. Positioning yang relevan 5 tahun lalu belum tentu cocok hari ini. Jadi, penting untuk terus memantau tren, perilaku konsumen, dan strategi kompetitor.

Fungsi Brand Positioning

Fungsi Brand Positioning

Kenapa brand positioning harus diperhatikan serius? Karena manfaatnya besar banget buat keberlangsungan bisnis. Inilah beberapa fungsi utamanya:

1. Meningkatkan Kesadaran Merek

Brand dengan positioning jelas akan lebih mudah dikenal dan diingat. Konsumen bisa langsung mengasosiasikan produkmu dengan kebutuhan tertentu.

2. Meningkatkan Loyalitas Konsumen

Konsistensi brand bikin pelanggan merasa lebih dekat dan percaya. Semakin konsisten kamu memberikan pengalaman positif, semakin tinggi peluang mereka jadi pelanggan setia.

3. Membedakan dari Pesaing

Di pasar yang kompetitif, diferensiasi adalah kunci. Positioning membuat konsumen tahu kenapa harus memilih produkmu dibanding yang lain.

4. Menentukan Target Pasar Lebih Fokus

Positioning membantu bisnis lebih hemat energi dan biaya karena strategi pemasaran jadi tepat sasaran. Kamu tahu siapa yang harus dijangkau dan dengan cara apa.

Baca Juga:  Strategi Jitu Memulai Bisnis Clothing Line yang Sukses

5. Membangun Citra Positif

Citra brand yang kuat mencerminkan misi perusahaan. Dengan begitu, brand-mu bukan sekadar produk, tapi juga simbol kepercayaan dan gaya hidup.

Contoh Nyata Brand Positioning

Salah satu kisah inspiratif datang dari perusahaan jamu Indonesia.

Dulu jamu identik dengan minuman kuno, pahit, dan dianggap kurang higienis. Tapi, perusahaan ini melakukan transformasi besar:

  • Meningkatkan kualitas produksi sesuai standar internasional.
  • Menghadirkan kemasan modern yang praktis dan menarik.
  • Mengubah narasi brand dari “minuman tradisional” menjadi “produk herbal sehat” yang cocok untuk gaya hidup modern.

Hasilnya? Produk jamu lokal yang dulunya hanya diminum di warung kaki lima, kini bisa bersaing di rak supermarket Eropa. Dari dianggap kuno, jamu bertransformasi jadi ikon kesehatan global.

Inilah bukti bahwa brand positioning yang tepat bisa mengubah citra, meningkatkan daya saing, dan membuka pintu pasar internasional.

Brand positioning adalah strategi penting untuk membangun citra positif, membedakan brand dari kompetitor, dan memperkuat loyalitas konsumen.

Dengan positioning yang tepat, bisnis kecil sekalipun bisa bersaing di level nasional maupun internasional.

Jadi, kalau ingin brand-mu dikenal, diingat, dan dipilih, mulailah dengan menyusun strategi brand positioning yang jelas, konsisten, dan relevan dengan target pasar.